Notification

×

Iklan

Iklan

Miris Dua Bulan Usai Seroja Masyarakat Tak Tersentuh Bantuan

Sabtu, 05 Juni 2021 | Juni 05, 2021 WIB Last Updated 2021-06-05T08:47:31Z


Sarainews-Kota Kupang,- Sudah dua (2) bulan badai siklon tropis seroja memporak-poranda Provinsi NTT (03-05 April 2021). 

Bencana alam (Seroja) menimbulkan banyak kerugian baik korban jiwa maupun materil. Untuk itu Provinsi NTT menerima banyak sumbangan baik dari Pemerintah, LSM, Para Rohaniawan, Aktivis dan lain-lain.

Meskipun banyak bantuan yang masuk ke Provinsi NTT, namun masih saja ada masyarakat korban bencana seroja yang belum disentu bantuan.

Kepada wartawan salah satu warga RT 06 RW 02 Keluarahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Provinsi NTT, Henderina Ngajo Rohi (60) menjelaskan saat terjadi badai seroja (Waktu itu Red_) 

"Keadaan kami, anak dan cucu dalam keadaan tidur  waktu kejadian.Tiba-tiba rumah terasa tergoyang oleh angin dan seperti terbongkar dan itu kami belum lari. Dan anak laki-laki naik ke atap untuk ikat kap rumah tapi karena anginnya kencang maka anak saya terangkat bersama-sama dengan atap rumah setinggi 1 meter dari atas rumah dan anak saya lompat turun langsung ke atas tempat tidur tapi kap rumah jatuh kebawa dan dia lansung lari keluar dari dalam rumah dan seng semuanya terbongkar."Ujar Henderina

Saat kejadian, kata Henderina dirinya bersama anak-anak dan cucunya mengungsi dirumah saudaranya

"Paginya hujan berhenti langsung kembali ke rumah dan tutup pake seng di bagian atapnya dan tidur pun di rumah sendiri sampai sekarang kecuali makan di rumah om Sumitra,"terangnya 

Dijelaskan Henderina, seng yang dipakai untuk menutup rumah saat ini merupakan sumbangan saudara dan orang yang berbaik hati menolongnya maupun keluarga. Sementara bantuan dari pihak pemerintah Kota Kupang tidak ada meskipun sudah dilakukan pengambilan data oleh RT setempat.

"Saya orang pertama yang melaporkan keadaan rumah kepada ibu Lurah, tapi Ibu Lurah tidak turun survei langsung ke rumah, dia hanya mengambil foto dari handphone saja,"beber wanita janda ini.

Untuk itu Henderina berharap ada yang bisa melihat keadaannya saat ini

"Saya berharap Tuhan tolong, dan saudara-saudari mau membantu dengan melihat keadaan saya sekarang."harapnya

Sejumlah informasi yang dihimpun wartawan, untuk bantuan dari tingkat Kelurahan Merdeka ada namun sejak 1 bulan yang lalu dengan beras 3 Kilo  dan 1 dos Mie dan air kemasan 1 dos. 

Sementara itu salah satu anak kandung Henderina, Yuli Rohi (40) dengan tegas meminta Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore untuk melihat langsung keadaan rumah mereka.

"Saya minta wali Kota Kupang turun langsung lihat keadaan rumah kami. Pak Jefri Riwu Kore harus turun lihat keadaan karena kami dukung pak Jefri tapi disaat kami susah Pak Jefri tidak datang lihat kami, pada saat mau pemilihan kalau kami susah nanti Pak Jefri bantu tapi sekarang sudah 2 bulan tidak tidur dirumah lagi,"Pinta Yuli dengan tegas

Lurah Merdeka, Petty Mardina Purnama Pratama Ly saaf dikonfirmasi wartawan Jumat 04 Juni 2021 via WhatsApp tidak menjawab.(Tim)