Sarainews.Com-Kupang,- Siapa yang masi ingat sosok mahasiswa politeknik negeri Kupang yang pernah viral dan menghebohkan dimedia sosial dimasa pandemi covid 19 yang pernah di belikan smartphone oleh Teman-teman kelas karena kebutuhan kuliah online namun dirinya tidak memiliki smartphone.
Ya dia Martinus Anunut pria kelahiran Timor, Oetulu, 26 Maret 1995 kabupaten TTU dan merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudaranya
Kerja keras dan keuletannya semasa kuliah kini membuahkan hasil dan berhasil membanggakan kedua orangtuanya dengan menjadi salah satu wisudawan terbaik (Wisudawan Terbaik Ke 4) dengan perolehan IPK 3,74 di Kampus Politeknik Negeri Kupang beberapa waktu Lalu
Dihadapan wartawan ia merasa bersyukur kepada Tuhan karena menurutnya semua yang diperolehnya hingga saat bukan karena kehebatannya melainkan karena campur tangan dan pertolongan Tuhan
Dengan mata berkaca-kaca Ia juga tak lupa berterima kasih kepada kedua orang tua yang mendampinginya"pokonya tidak ada kata lain selain terimakasih kepada Bapak dan Mama.Ungkapnya
Kepada media ini dirinya juga mengaku Sangat berterimakasih kepada Dosen2nya yang telah membimbingnya semasa kuliah"Saya juga berterimakasih kepada Bapak dan ibu Dosen saya yang telah memberikan saya kompetensi dan membimbingnya dengan penuh kesabaran. Ungkap Martinus
Selam kuliah Martinus juga mengaku banyak tantangan seperti persaingan dalam kelas namun ia mampu melewatinya dengan memiliki etitud dan perilaku yang baik terhadap teman-temannya
Ia menegaskan bahwa untuk pintar saja tidak cukup waktu kuliah namun diperlukan sebuah etitud yang baik "Kalau hanya pintar secara akademik itu tidak Baikk, kita juga harus memiliki etitud yang baik "Tutupnya
Martinus juga tak lupa menyemangati dan mengingatkan teman-temannya yang masi sementara studi agar tetap semangat, terus berjuang dan selalu mengandalkan Tuhan dalam " Untuk teman-teman yang masi berjuang tetap semangat dan terus berjuang, dan selalu andalkan TUHAN
Cerita Martinus di belikan HP oleh teman-temannya.
Pada awal semester 4 mau semester 5 hpnya hilang waktu pandemi covid 19, pada saat itu tanpa ia ketahui teman temannya berinisiatif membantu dengan membuat sebuah grup tanpa memasukkan dirinya kedalam grup, grupr tersebut kemudian digunakan teman-temannya untuk menggalang dana, dan menyumbangkan secara sukarela mulai dari yang 10,20 ,50 hingga 100 ribu dari setiap temannya untuk membelikan Hp baru Untuknya, kepada media ini ia mengakui Hp tersebut Masi ia gunakan sampai sekarang