Notification

×

Iklan

Iklan

Pencegahan Hama dan Penyakit Pada Udang Vaname

Rabu, 05 April 2023 | April 05, 2023 WIB Last Updated 2023-04-05T05:58:40Z


 

OPINI
Oleh
NAMA :Karin L. Rawang
NIT 22 3 06 020
SEMESTER II
PS TEKNIK BUDIDAYA
PERIKANAANTA 2023/2024
MAKUL : HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN
DOSEN PENGAMPU : Riris yuli valentine ,S. Pi.,M. P

PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT PADA UDANG VANAME

 Hama dan Penyakit menjadi penyebab kematian udang secara massal. Untuk menghindari hal itu, 
tentu perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. Pengelolaan hama dan penyakit pada udang dilakukan 
dengan dua tindakan, yaitu pencegahan dan pengendalian.
 Pencegahan dilakukan dengan tujuan untuk menghindarkan hama dan penyakit timbul pada tambak 
sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan udang. Sementara pengendalian merupakan 
upaya untuk menghilangkan gangguan hama dan penyakit yang sudah timbul pada tambak dan 
menginfeksi udang yang berpotensi mengancam keberlanjutan usaha budidaya.
 
 Tindakan pencegahan harus dilakukan dari awal, yakni dimulai dari persiapan tambak hingga waktu 
panen tiba. Persiapan lahan meliputi penetralan kadar asam pada tambak dan membuang segala jenis 
makhluk hidup yang tersisa pada lahan yang berpotensi menjadi hama dan parasit sumber penyakit bagi 
udang pada saat proses budidaya berlangsung.
HAMA
 Hama merupakan segala organisme yang keberadaannya tidak diinginkan dan dianggap merugikan. 
Pada usaha budidaya udang, hama terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu pemangsa, penyaing, perusak 
sarana dan pencuri. Jika terdapat organisme dengan ciri seperti ini pada tambak saat proses budidaya 
berlangsung, maka segeralah lakukan tindakan dengan cara membuang organisme-organisme tersebut 
dari dalam tambak.
 Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah masuknya hama pada tambak adalah dengan 
melakukan kontrol keliling secara berkala, memasang filter atau saringan pada saluran air masuk, 
pemasangan tali senar sebagai penghalau burung di permukaan tambak, dan lain sebagainya.
PENYAKIT
 Penyakit udang yang timbul saat proses budidaya berlangsung dapat disebabkan oleh virus, bakteri, 
parasit, dan protozoa. Daya infeksi penyakit tersebut berbeda-beda, tergantung dari lingkungan dan 
ketahanan udang itu sendiri.
Menurut sifatnya, penyakit udang terbagi menjadi dua, yaitu patogenik dan non patogenik. Penyakit 
bersifat patogenik memiliki tingkat tingkat kematian yang tinggi yang biasanya disebabkan oleh virus, 
seperti white spot disease, vibrio dan myo. Sementara penyakit non patogenik memiliki tingkat kematian 
yang lebih rendah, seperti penyakit keropos udang, penyakit udang kram, dan penyakit udang berenang 
abnormal.
Untuk itu, pengelolaan air perlu dilakukan sepanjang proses budidaya untuk menghindarkan udang dari 
keadaan stres, karena hal tersebut dapat menurunkan antibodi yang membuat udang lebih mudah 
terserang penyakit. Jika pembentukan antibodi berjalan dengan bik serta media budidaya terjaga, tentu 
penyakit tidak akan mudah timbul