Sarainews.Com-Kab.Kupang,- Tim Dosen, Mahasiswa Program Studi Agroteknologi menggelar kegiatan PKM Pelestarian Tanaman Pewarna Alami dan Pengeringan Pewarna Alami Tenun Menjadi Serbuk bagi Kelompok Tenun dan Petani Lahan Kering di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang menggelar pada Kamis, 1 Agustus 2024 yang lalu.
PKM ini dilakukan dengan target bagi ibu-ibu Kelompok Tenun dan Petani Lahan Kering setempat. Kegiatan tersebut dihadiri secara langsung oleh sejumlah anggota Kelompok Tenun dan Petani Lahan Kering Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang dengan Tim PKM yang beranggotakan 4 orang dosen, yaitu : Agustina Etin Nahas, SP, M.Si (Program Studi Agroteknologi Faperta Undana); Delsy A. Dethan, S.Pd, M.Pd; dan Sarlota Sipa, S.Pd. M.Hum; (Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Undana); dan Christine E. Meka, S.Sos., MA (FISIP Undana) serta melibatkan beberapa Mahasiswa Program Studi Agroteknologi : Junior Mandiri Pratama Asbanu; Angelica Apriliane Win Nono; Yuliana Yunesti Kewa Duli; Miona Sydel Uli dan Felisitas Virjin Tabis.
Kegiatan PKM ini dipandu oleh Christine E. Meka, S.Sos., MA (dosen FISIP Undana) sebagai MC dan salah satu anggota Tim PKM. Kegiatan PKM ini mengusung tema : “PKM Pelestarian Tanaman Pewarna Alami dan Pengeringan Pewarna Alami Tenun Menjadi Serbuk Bagi Kelompok Tenun Dan Petani Lahan Kering Di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang”.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bpk. Nelson Neno, S.Pd (Perwakilan Ketua Majelis Gereja Betel Oefafi). Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih atas kunjungan TIM PKM Dosen asal Universitas Nusa Cendana, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi ibu-ibu Kelompok Tenun dan Petani yang juga adalah anggota Jemaat Gereja Betel Oefafi, sekaligus membuka kegiatan PKM secara resmi.
Selanjutan Delsy A. Dethan, S.Pd, M.Pd, selaku ketua pelaksana PKM menjelaskan tujuan umum kegiatan PKM tersebut. Menurutnya tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PKM ini adalah : untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tenun ikat, pemugaran tanaman pewarna alami dan memberiakan pelatihan teknolgi pewarnaan baru dengan menggunakan bahan alami kepada para ibu-ibu penenun dan petani lahan kering. PKM ini menjadi penting dilaksankan karena di Desa Oefafi sendiri pernah terbentuk Kelompok Tenun Ikat, namun saat ini kelompok-kelompok tersebut tidak beroperasi lagi. Harapan dilaksanakan PKM ini antara Tim PKM dan Kelompok Tenun dapat bermitra demi terwujudnya pelestarian tanaman penghasil pewarna alami tenun dan pelestarian tenun ikat khas Oefafi, Ungkap Delsy.
PKM ini menggunakan metode ceramah dan diskusi mengenai wawasan dan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya tenun ikat serta kebijakan yang tepat dalam usaha pelestarian tanaman pewarna alami. Praktek/ pembuatan pewaran alami dengan proses yang cepat dan efisien serta terampil memanfaatkan tenun ikat sebagai sumber ilmu pengetahuan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Materi PKM yang diberikan adalah: 1) Pelestarian Tanaman Pewarna Alami di Lahan Kering untuk Penghasilan Tenun Ikat yang Berkelanjutan yang disampaikan oleh Agustina Etin Nahas, SP, M.Si salah satu dosen pada Program Studi Agroteknologi Faperta Undana; dan 2) Milenial dan Pewarnaan Benang tenun Tradisional disampaikan oleh Sarlota Sipa, S.Pd. M.Hum salah satu dosen pada Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Undana.
Dalam penyampaian materinya Etin menyatakan bahwa, dalam konteks lahan kering, pemilihan tanaman dan tumbuhan yang sesuai dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri tenun ikat. Beberapa jenis tanaman dan tumbuhan pewarna alami yang sesuai untuk lahan kering seperti mengkudu, kemiri, kersen, kunyit dan sebagainya mempunyai keunikan dalam menghasilkan warna alami dan tumbuh dengan baik dalam kondisi lahan kering. Pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman dan tumbuhan ini, adalah salah satu kunci utama untuk keberhasilan usaha tenun ikat, Ungkap Etin. Selanjutnya Sarlota menyatakan bahwa tenun itu merupakan budaya lokal /tradisi leluhur dengan berbagai ragam motif setiap daerah, menandakan ada hubungannya dengan alam dan memiliki nilai religius serta memiliki nilai ekonomis, Ungkap Sarlota.
Foto: Narasumber sedang Menyampaikan Materi : a. Agustina Etin Nahas,SP., M.Si dan b. Sarlota Sipa, S.Pd. M.Hum |
Sambil berdiskusi dengan Kelompok Tenun dan petani, kegiatan selanjutnya adalah pembuatan pewarna alami dari tanaman kunyit dan daun kersen.
Akhir kegiatan PKM, Delsy A. Dethan, S.Pd, M.Pd, selaku ketua pelaksana PKM yang mengkoordinir dalam kegiatan PKM ini, menyampaikan terima kasih kepada Tim Dosen, Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana yang sudah melaksanakan kegiatan “PKM Pelestarian Tanaman Pewarna Alami dan Pengeringan Pewarna Alami Tenun Menjadi Serbuk Bagi Kelompok Tenun Dan Petani Lahan Kering Di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang”., dengan baik dan lancar dari awal sampai dengan akhir kegiatan. Ia berharap melalui kegiatan PKM ini, dapat mendukung program pelayanan jemaat Gereja Betel Oefafi kedepannya. Mari kita berkerja sama/bermitra, serta bergandengan tangan dan tetap semangat untuk menerima inovasi-inovasi baru yang lainnya pada periode yang akan datang, Ungkap Delsy.
Foto Bersama : Penyerahan Tumbuhan Pewarna Alami (Anakan Mengkudu) dan Hasil Pewarna Alami dari Bahan Kunyit dan Daun Kersen oleh Tim PKM kepada Peserta Kegiatan PKM. |