Notification

×

Iklan

Iklan

SPK mengapresiasi pembentukan deklarasi dukungan terhadapnya dari Relawan Matahari NTT di Kupang NTT

Senin, 07 Oktober 2024 | Oktober 07, 2024 WIB Last Updated 2024-10-07T09:25:23Z

SPK mengapresiasi pembentukan deklarasi dukungan terhadapnya dari Relawan Matahari NTT di Kupang NTT



Sarainews.Com-Kota Kupang,- Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi mengapresiasi pembentukan deklarasi dukungan dari Relawan Matahari NTT di Kupang NTT, Minggu, 06/10/2024 sore


Dia sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh organisasi yang merupakan kumpulan kelompok dari Ormas Islam Muhammadiyah itu. "Kami menyampaikan ucapan terima kasih. Alhamdulillah tergerak hatinya sehingga menjadi satu tujuan. (Muhammadiyah) Menjadi satu, Relawan Matahari NTT. Tanpa ada pencerahan dari Tuhan dan kesadaran dari kita, tidak bisa menjadi seperti ini," tutur SPK Via Whatssapp (01/10/2024).


Menurut Cagub dengan nama paket SIAGA, tentu kemunculan relawan bukanlah karena dia merupakan keturunan putra timor dan beragama Kristen, tapi karena didalam Muhammadiyah sendiri ada vaksum Muhammadiyah Krsiten yang simpul - simpul itu berada di wilayah Indonesia Timur.


Sementara itu ketua Rekalan Matahari NTT, Burhan Ansari pun menyebut, dukungan relawan Muhammadiyah kepada SIAGA merupakan hal yang sudah tepat. Sebab, menurut Ketua, ormas tersebut memiliki jiwa Islam berkemajuan dan moderat seperti nilai yang dituangkan Presiden Pertama RI Soekarno.


"Kita ingin tunjukkan bahwa benar-benar Islam berkemajuan, yaitu mampu merawat Bhineka Tunggal Ika, kemajemukan," Burhan


"Bung Karno dulu dibuang ke Maluku dan dia menulis Panji Islam. Islam berkemajuan itu merupakan istilah saat Bung Karno menulis risalah itu. Yang dia merupakan menantu dari ulama Hassan Din (tokoh Muhammadiyah) yang merupakan ayah dari Ibu Fatmawati, dan setelah itu Bung Karno dibuang ke Ende, dan melahirkan Pancasila sebagai Kalimatun Sawa "titik temu" semua elemen masyarakat dan bangsa, terkhusus NTT yang hari ini masih menjalankan nilai- nilai Pancasila tersebut," lanjut Burhan


Ketua Burhan menambahkan, pihaknya dengan tegas menolak dan menghindari politisasi agama. Sebab, hal itu dapat merusak kebhinnekaan bangsa.


"Kami melihat secara nyata, banyak program dan kinerja Pak Simon Petrus Kamlasi yang berpihak kepada kepentingan ummat, Masyarakat di NTT. Program pengadaan air bersih, Industri olahan di NTT, tanaman holtikuktura dan masih banyak program lainnya.


Untuk itu, aktivis muda Muhammadiyah yang kini bersatu dan menamakan diri Relawan Matahari NTT, merasa memiliki tanggung jawab sejarah.


"Bagaimana tidak? pendahulu kami adalah para pendiri yang ikut melahirkan republik ini. Republik yang disepakati dalam kerangka Pancasila, sebagai anti-tesis dari pemikiran keislaman yang progressif berkemajuan dengan wawasan kebangsaan yang diimpikan.


Diketahui, Relawan Matahari NTT sendiri terdiri dari ratusan aktivis Muhammadiyah yang pernah berkecimpung di berbagai organisasi Otonom bentukan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisyiah (NA). Tutup Burhan.

(*tim)