Kegiatan dibuka oleh Kaur Pembangunan, Bapak Selsius Tualaka dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang tujuan pelaksanan PKM yang disampaikan oleh Ibu Petronella Nenotek, SP., M.Si mewakili tim dosen. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh tim dosen dan praktek pembutan pupuk hayati menggunakan Trichoderma (trikokompos), pestisida nabati, dan pupuk cair yang didampingi oleh mahasiswa.
Keterlibatan mahasiswa dan masyarakat dalam pembuatan pupuk trikokompos |
Di hadapan media, Kepala Desa Fatuulan Bapak Nikolaus Natonis mengucapkan terima kasih atas turut sertanya mahasiswa pada saat memberikan praktek tentang cara membuat pupuk hayati, pupuk organik cair, dan pestisida nabati. Selama praktek, mahasiswa juga menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh petani dan kadang-kadang mengunakan bahasa Dawan. "Saya selaku Kepala Desa Fatuulan berterimakasih karena sudah memberikan pelajaran yang sangat bermanfaat bagi kami yang belum pernah kami ketahui" Ungkap Kades Fatuulan. Saya bangga juga karena ada adik-adik memberikan penjelasan menggunakan Bahasa Dawan. Tutupnya
Jordan Nomleni, mewakili mahasiswa membagikan starter Trichoderma kepada masyarakat |
Dalam kesempatan itu juga, Jordan Nomleni mewakili tim mahasiswa membagikan starter Trichoderma kepada perwakilan 13 kelompok tani yang hadir, kepala desa, kaur pembangunan, dan ketua BPD Desa Fautulan. "Jadi Trichoderma ini merupakan biopetsisida yang dapat menekan perkembangan patogen tanaman", ungkap teknisi sekaligus asisten peneliti Robinson Seo, SP.(*Tim)