Sarainews.Com-Sabu Raijua,-Pilkada Sabu Raijua merupakan ajang untuk memilih pemimpin yang berbicara tentang ide, gagasan dan masa depan generasi bukan berbicara tentang berapa banyak uang yang akan dipakai untuk membeli suara rakyat. Sehingga Rakyat tidak boleh terjebak dalam politik pragmatis dan politik transaksional karena hal itu akan merusak tatanan demokrasi .
Demikian dikatakan oleh Marten Luther Dira Tome saat panen garam bersama Kapolda NTT, Irjen pol Daniel Tahi Monang Silitonga dan Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis di pantai Bali, Desa Bodae , Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (17/05/2024)
"Saya ingatkan masyarakat Sabu Raijua bahwa momentum pilkada adalah kesempatan bagi kita semua untuk memilih pemimpin yang bicara tentang ide, gagasan dan masa depan, bukan untuk memilih pemimpin yang datang menipu rakyat dengan uang dan berbagai macam kebohongan lainnya, cukuplah Masyarakat Sabu Raijua tertipu pada pilkada 2020 yang lalu, sehingga terjadi PSU yang menghabiskan uang miliaran rupiah " Ucapnya
Penggagas Tambak Garam sistem Geomembran di Sabu Raijua ini kembali menegaskan dan menghimbau agar para kandidat dan tim sukses pasangan calon agar jangan coba-coba terlibat dalam politik uang karena sesuai dengan UU pemilu dijelaskan bahwa ada sanksi pidana, sangsi administrasi hingga pada proses diskualifikasi terhadap kandidat yang didukung .
"Saya menghimbau kepada kandidat maupun tim sukses agar jangan coba-coba terlibat dalam politik uang karena sesuai dengan UU pemilu dijelaskan bahwa ada sanksi pidana, sanksi administrasi hingga pada proses diskualifikasi terhadap kandidat yang didukung" tegasnya
Bupati Sabu Raijua pertama itu, mengatakan bahwa jika ada kandidat atau tim sukses yang datang dengan janji dan menjual diri bahwa Dia orang kaya dan kandidat yang ia dukung kaya raya maka hal itu adalah kebohongan karena Sabu Raijua membutuhkan pemimpin yang memiliki pengetahuan dan program yang dapat mensejahterakan rakyat serta memberikan bukti bukan sekedar janji semata.
" Jika ada orang yang datang mengaku bahwa dia orang kaya dan akan membangun Sabu Raijua, masyarakat harus hati-hati. Kalau memang dia orang kaya , pertanyaankan apa yang telah dia buat selama ini untuk bantu masyarakat,. Jangan sampai itu hanya kebohongan untuk menipu masyarakat " tegasnya lagi
Jika masyarakat memilih pemimpin karena uang, menurut Dira Tome , demokrasi akan rusak sehingga anak orang miskin yang memiliki kemampuan dan integritas akan sulit memperoleh akses untuk menduduki jabatan politik.
"Kalau Masyarakat kita ini memilih pemimpin karena uang , maka kedepan hanya orang-orang kaya dan berduit walaupun bodoh yang akan memiliki akses untuk menduduki jabatan politik, sebaliknya anak-anak orang miskin tapi dia memiliki kemampuan dan integritas jangan berharap bisa terpilih dan memiliki akses untuk duduki jabatan politik " tuturnya
Oleh karena itu, menurut pria yang sedang berjuang menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sabu Raijua itu , Masyarakat Sabu Raijua harus pandai memilih pemimpin yang memiliki program yang dapat menyejahterakan rakyat Sabu Raijua kedepan
"Saya berharap masyarakat Sabu Raijua harus pandai memilih pemimpin yang memiliki program yang dapat menyejahterakan rakyat Sabu Raijua kedepan"Pungkasnya