Notification

×

Iklan

Iklan

Budidaya Tanaman Cabai Petani Amarasi Ini Raup Keuntungan Puluhan Juta Perbulan

Jumat, 11 Juni 2021 | Juni 11, 2021 WIB Last Updated 2021-06-11T09:50:15Z


   

Sarainews-Kab Kupang,- Proses tidak akan menghianati hasil. Itulah sebuah kalimat motivasi yang melekat dalam diri seorang petani sukses, warga desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, Yusuf Matta (54). Usaha dan kerja kerasnya patut diteladani.

Pasalnya, Yusuf (Panggilan akrabnya) adalah seorang petani cabai yang sukses dengan penghasilan setiap bulan mencapai Rp. 50-60 Juta.

Kepada wartawan Rabu 09 Juni 2021 di kebun cabai miliknya, Yusuf menceritakan apa yang membuatnya termotivasi untuk menjadi petani cabai.

“Sebelumnya dulu itu saya bekerja sebagai pedagang sapi dan petani jagung. Tahun 2017 saya jual jagung 1 truck ke pasar tetapi hanya mendapat keuntungan Rp.2 Juta sedangkan penghasilan seorang penjual cabai disamping saya waktu itu yang hanya membawa 1 karung kecil cabai tetapi penjual cabai tersebut mendapat penghasilan Rp. 3 Juta,”tutur Yusuf 

Karena termotivasi dari penjual cabai tersebut, Yusuf lalu membeli bibit cabai untuk disamaikan. Setelah 4 bulan kemudian Yusuf mengembangkan anakan cabai tersebut dengan cara menanam di lahan sekitar 2 hektar dengan modal Rp.200 Juta

"Modal utama saya waktu itu Rp. 200 Juta untuk membangun usaha ini karena mulai dari bibit, pupuk, obat anti hama, sumur bor, sampai dengan pengolahan,"ujar Yusuf

Ditambahkan Yusuf untuk penghasilan setiap minggu mencapai Rp. 10 Juta dari 200 Kg cabai dan penghasilan dalam 1 bulan mencapai 50-60 juta rupiah 

Untuk pemasaran pasar, Kata Yusuf biasanya diantar ke pasar inpres (Naikoten) Kota Kupang dan juga disuplai ke Papua.

Ada 3 jenis cabai yang di tanam Yusuf, yaitu cabai Cakra putih, cabai besar, dan cabai keriting. Dalam mengembangkan hasil pertaniannya (Kebun Cabai) tentu ada alasan tersendiri mengapa dirinya lebih menyukai tanaman cabai ketimbang tanaman lainnya.

“Alasan saya menanam cabai di banding tanaman yang lain karena cabai di panen bukan hanya 1 kali saja dan juga umur panjang,”beber Yusuf 

Pengolahan tanaman cabai hingga proses panen dirinya membutuhkan waktu selama  7-8 bulan.

“Hingga saat ini saya belum pernah mengalami kerugian, selain menanam cabai saya juga menanam pepaya buah besar," Jelasnya

Yusuf berharap kaum muda-mudi sebagai generasi penerus bangsa bisa bangkit dan mulai membangun bidang pertanian khusunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.(*Silpa/Magang)