Notification

×

Iklan

Iklan

DBD Mengancam Kondisi Sehat Seseorang

Selasa, 26 April 2022 | April 26, 2022 WIB Last Updated 2022-04-26T05:55:43Z

 TUGAS MATA KULIAH KARYA ILMIAH

(opini) TENTANG

“DBD MENGANCAM KONDISI SEHAT SESEORANG”


OLEH :


NAMA : HANDAYANTI BIRE KAHO

NIM : 2007010175

KELAS / SEMESTER : D / IV


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022


“BDB MENGANCAM KONDISI SEHAT SESEORANG”


A.  Pengertian DBD

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang umumnya ditemukan di daerah tropis dan ditularkan lewat hospes perantara jenis serangga khusus Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam berdarah akut yang terutama menyerang anak-anak dengan manifestasi klinisnya perdarahan dan menimbulkan syok yang dapat berakibat kematian. Nyamuk Aedes aegypti biasanya menggigit baik di dalam maupun di luar rumah, biasanya pagi dan sore hari ketika anak-anak sedang bermain.

B.  Penyebab penyakit

Penyebab DBD adalah virus Dengue, termasuk dalam kelompok Flavivirus dari famili Togaviridae. Virus ini ditularkan dari orang sakit ke orang sehat melalui gigitan nyamuk Aedes spesies sub genus Stegomya.

C.  Cara penularan penyakit

Demam Berdarah Dengue yang terjadi secara propagatif (virus penyebabnya berkembang biak dalam badan vektor), berkaitan dengan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang merupakan vektor utama dan vektor sekunder Demam Berdarah Dengue di Indonesia.

Penyakit Demam Berdarah Dengue ditemukan dan dilaporkan di beberapa negara di Asia Tenggara. Istilah Haemorrhagic fever di Asia Tenggara pertama kali digunakan di Filipina pada tahun 1953, dimana ditemukan kasus epidemi demam dan renjatan. Sejak tahun 1968 jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan peningkatan jumlah kasus yang mencolok yang memperlihatkan eksistensi kejadian luar biasa (KLB) bahkan terjadi setiap 5 tahun sekali yaitu pada tahun 1973,1978, 1983 dan tahun 1986. 2,4 Di Jakarta kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969. Kemudian Demam Berdarah Dengue berturut-turut dilaporkan di Bandung (1972) dan Yogyakarta (1972). Epidemi ppertama dilaporkan pada tahun 1972 di Sumatera Barat dan Lampung, disusul oleh Riau, Sulawesi Utara dan Bali (1973).Pada tahun 1974 epidemi dilaporkan di Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 1990 semua provinsi sudah terjangkit kecuali Timor-Timur. Wabah terakhir tahun 1988 mencatat 48.573 kasus dengan angka kematian 3,3%.6 Namun pada tahun 1993 Demam Berdarah Dengue telah menyebar ke seluruh (27) propinsi diai ndonesia. Pada saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue sudah endemis di kota besar, bahkan sejak ttahu 1975 penyakit ini telah berjangkit di daerah pedesaan. Penyakit sebagai penularan ekosistem alam, yaitu perlu dipelajari untuk memahami kejadian penyakit yang ditularkan vektor dan memahami.

D.  Penularan

Ada  tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Aedes albopictus, Aedes polynesiensis. Aedes mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya. Sekalivirus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya.Pada manusia, penularan penyakit terjadi karena setiap kalib nyamuk menggigit, alat tusuknya yang disebut proboscis akan mencari kapiler darah. Setelah diperoleh, maka dikeluarkan liur yang mengandung zat antipembekuan darah, agar darah mudah di hisap melalui saluran proboscis yang sangat sempit. Bersama liurnya inilah virus dipindahkan kepada orang lain memerlukan waktu masa tunas 4–6 hari(intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan penyakit.Patogenesis dan pato.

Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan DBD terutama adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan, yang mempengaruhi kelembaban dan pencahayaan didalam rumah. Adanya kelembaban yang tinggi dan kurangnya pencahayaan dalam rumah merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap beristirahat. Lingkungan Sosial, kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan dan kurangmemperhatikan kebersihan lingkungan seperti kebiasaan menggantung baju, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA, kebiasaan membersihkan halaman rumah, dan juga partisipasi masyarakat khususnya dalam rangka pembersihan sarang nyamuk, maka akanmenimbulkan resiko terjadinya transmisi penularan penyakit DBD di dalam masyarakat. Kebiasaan ini akan menjadi lebih buruk dimana masyarakat sulit mendapatkan air bersih, sehingga mereka cenderung untuk menyimpan air dalam tandon bak air, karena TPA tersebut Sering tidak dicuci dan dibersihkan secara rutin pada akhirnya menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti.

E.  Faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit DBD

lingkungan rumah (jarak rumah, tata rumah, jenis kontainer, ketinggian tempat dan iklim), lingkungan biologi, dan lingkungan sosial.Jarak antara rumahmempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke rumah lain, semakin dekat jarak antar rumah semakin mudah nyamuk menyebar kerumah sebelah menyebelah. Bahan-bahan pembuat rumah, konstruksi rumah, warna dinding dan pengaturan barang-barang dalam rumah menyebabkan rumah tersebut disenangi atau tidak disenangi oleh nyamuk. Berbagai penelitian penyakit menular membuktikan bahwa kondisi perumahan yang berdesak-desakan dan kumuh mempunyai kemungkinan lebih besar terserang penyakit.Macam kontainer,termasuk macam kontainer disini adalah jenis/bahan kontainer, letak kontainer, bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air mempengaruhi nyamuk dalam pemilihan tempat bertelur.7,10 Ketingian tempat, pengaruh variasi ketinggian berpengaruh terhadap syarat-syarat ekologis yang diperlukan oleh vektor penyakit. Di Indonesia nyamuk Aedes aegypti dan Aedes  dapat hidup pada daerah dengan ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut. Iklim adalah salah satu komponen pokok lingkungan fisik, yang terdiri dari: suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin.

F.  Pencegahan

Penyakit melalui pemberantasan vektornya. Virus, nyamuk, hospes, manusia, lingkungan fisik dan lingkungan biologik merupakan subsistem yang terkait. Untuk memberantas dan mengendalikan nyamuk Aedes aegypti diperlukan pengetahuan tentang kehidupan nyamuk tersebut. Entomologi adalah ilmu yang mmempelajar kehidupan serangga termasuk nyamuk. Dalam ilmu ini dapat diketahui tata hidup, siklus hidup, kerentanan terhadap insektisida dan aspek-aspek lain dari serangga. Sehingga dapat berguna untuk mengetahui cara paling tepat untuk memberantas dan mengendalikan nyamuk Aedes aaegypti.

Penduduk Indonesia umumnya menampung air sementara di bejana-bejana untuk keperluan sehari-hari.Bejana tersebut dapat berada di dalam rumah atau di luar rumah. Jenis bejana yang digunakan tergantung dari tingkat sosial ekonomi masyarakat, misalnya masyarakat Indonesia dengan taraf ekonomi menengah ke bbawa sering menggunakan bejana plastik, semen, drum dan tanah liat. Bejana yang digunakan untuk tempat penampungan air ternyata dipihak lain menimbulkan masalah, sebab tempat tersebut dapat menjadi tempat yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk jenis Aedes aegypti ataupun Aedes albopictus. 

Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virusd engue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh serotipe virus dengue, dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnyb renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian.Penyakit demam berdarah dengue (DBD) diebabkan oleh virus dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2, Dengue-3 dan Dengue-4), termasuk dalam grup B Arthropod Borne Virus (Arbovirus). Ke-empat serotipe virus ini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue-2, Dengue-1dan Dengue-4.

G.  Solusi Untuk terhindar dari DBD 

Anda harus melakukan beberapa langkah dibawah ini, yaitu :

1. Bersihkan bak mandi Anda seminggu sekali. Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti .

2. Perhatikan perabotan rumah tangga Anda yang menampung air. ...

3. Gunakan kasa nyamuk. 

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama. 

5.Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu