Notification

×

Iklan

Iklan

Kalau Nalar Kurang Cerdas, Jangan Buat Spanduk yang Meresahkan Masyarakat

Selasa, 05 April 2022 | April 05, 2022 WIB Last Updated 2022-04-05T03:33:29Z

 


Sarainews.Com-Jakarta,- Dengan disetujuinya para keturunan PKI Boleh daftar TNI oleh Panglima TNI, maka timbul beberapa pendapat yang berbeda dari yang tidak setuju. 

Akan tetapi mereka yang takut kalah dalam adu argumen sehingga mereka menyerang lewat pembuatan spanduk yang ada foto Panglima TNI Pakai kaos merah bergambar Palu arit. 

Hal itu menandakan yang buat spanduk tidak mengerti sikap Kenegarawanan dari Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. 

Apakah mereka buta bahwa Enzo Allie saja dibela oleh Panglima TNI saat Jenderal TNI Andika Perkasa masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 2019 - 2020. 

Mereka lupa bahwa tidak mudah memperjuangkan seseorang menjadi Prajurit TNI yang jelas - jelas ada fotonya yang bersama bendera yang bukan bendera merah putih. 

Sikap Kenegarawan yang patut kita acung jempol kepada Panglima  TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan menjunjung tinggi Hukum yang berlaku dinegara Indonesia ini. 

Seandainya mereka yang buat spanduk tersebut lahir dari rahim seorang Ibu dan ayah anggota PKI apakah mereka mau didiskriminasi dan tidak boleh mendaftar TNI ataupun Pegawai negeri Sipil.

Salah satu saja bentuk diskriminasi apabila terjadi dinegara ini maka merupakan pelaggaran HAM dan tidak dibenarkan oleh agama - agama di Indonesia.

Justru karena Panglima TNI Adalah Panglima yang Religius Nasionalis maka beliau tidak mau melanggar HAM karena mendiskriminasi suatu kelompok masyarakat. 

Panglima TNI sangat patuh hukum dan sangat cerdas dalam bertindak dan bersikap. 

Mereka yang membuat spanduk tersebut sudah seharusnya belajar penalaran lagi agar lebih cerdas dalam menyikapi Kebijakan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. 

Ada lima  Kemungkin:

1. Yang memasang spanduk dan yang membuat tidak luas wawasan kebangsaannya

2. Penalarannya sangat kurang .

3. Tidak Gentle Man atau penakut dalam diskusi dengan TNI. 

4. Mungkin juga ada faktor kesengajaan tapi tidak mengerti setelah tindakannya ada konsekuensi hukum yang akan dihadapi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

5. Mungkin juga setelah berhadapan dengan TNI dan Aparat Penegak Hukum, pasti nangis dan minta maaf atau minta diampuni.

Aparat penegak Hukum harus bertindak cepat jangan biarkan kejadian serupa terulang karena perbuatan orang orang yang tidak cerdas tersebut akan memecah belah Persatuan dan Kesatuan. 

Jangan sampai Anggota TNI lebih cepat mengambil tindakan karena Spanduk tersebut sudah sangat Profokatif kata katanya dan sudah memfitnah terhadap Panglima TNI.

Ini memperlihatkan jiwa kenegarawanan dari Jenderal TNI Andika Perkasa yang tidak pernah membeda bedakan asal usul dan apa yang telah terjadi terhadap Calon Prajurit TNI. 

Bagi Jenderal TNI Andika Perkasa adalah Patuh terhadap Hukum dan Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia adalah Hal yang utama dalam dirinya. 

Karena Beliau dilahirkan dari Keluarga Pejuang. Ayahnya seorang Kolonel Angkatan Darat yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan Patuh kepada Hukum  dan Mertuanya, Jenderal Purn Prof Dr . Hendro Priyono. 

Adalah sosok yang cerdas dalam menangani masalah kebangsaan di Negara ini bahkan Internasional. 

Jenderal Andika Perkasa merupakan Jenderal TNI yang Sangat Cerdas, sangat beretika bahkan menjunjung tinggi HAM serta patuh kepada Hukum dan merupakan Prajurit Pejuang yang kaya dalam pengalaman tempur bahkan berjasa kepada negara Indonesia tetapi sangat rendah hati serta menghormati semua orang. 

Kita dapat lihat di Youtube buruh bangunan diajak diskusi dan diajak makan bersama dan rekan dari buruh bangunan dimasukkan menjadi anggota TNI AD. 

Bahkan dengan anak buah selalu ramah dan menghargai serta memperhatikan anak buah melebihi orang tua kandung dari anak buahnya dan tegas tapi sopan . 

Jenderal TNI Andika Perkasa adalah sosok Pimpinan Rakyat Indonesia yang cerdas dan multi Talenta dalam Kepemimpinan  yang memiliki Istri yang Humanis, sopan serta mempunyai hati yang sangat mulia yang tidak bisa melihat orang lain susah tanpa mengenal Suku, ras dan agama serta golongan dan latar belakang orang yang ditolong. 

Semoga pemasangan spanduk yang sudah meresahkan masyarakat tidak terulang lagi. 

Kita sebagai wartawan tidak ingin hal itu terulang dan saran kami perlu kepekaan aparat TNI-POLRI diwilayah tugas mereka masing masing. 

Karena hanya TNI-POLRI yang masih menjunjung tinggi komitmen Setia kepada Negara dan Pancasila serta menjunjung tinggi Persatuan dan kesatuan Bangsa Yang kita cintai Indonesia.

Penulis : 

Drs. T Christian Lescrow. Bengngu. STh. MM.

Pimpinan Redaksi Star News Indonesia . 

Pengamat Politik dan Sosial Masyarakat &  Pengamat TNI.