Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Prodi Agroteknologi Faperta Undana Lakukan Kegiatan Pembuatan Pupuk Bokashi di Kelurahan Bakunase II

Sabtu, 14 Mei 2022 | Mei 14, 2022 WIB Last Updated 2022-05-14T12:16:01Z

Foto : Dosen dan Mahasiswa Prodi Agroteknologi semester 4, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana

Sarainews-Kota Kupang,-Mahasiswa Semester 4  Program Studi Agroteknologi Kelas 5 dan 6, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, melakukan kegiatan pembuatan pupuk bokashi ramah lingkungan yang diselenggarakan  di Kelurahan Bakunase II, kegiatan tersebut di hadiri Agustina Etin Nahas,SP.,M.Si sebagai dosen pengasuh Mata kuliah Ekologi Tanaman pada Sabtu,14/05/2022.

Kegiatan berlangsung dengan pengantar dari Agustina Etin Nahas tentang “cara  membuat pupuk bokashi” , dan diikuti dengan praktek langsung oleh Mahasiswa. 

Stanislaus Misa selaku ketua tingkat kelas Agroteknologi 6  yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kepada wartawan mengaku dirinya merasa sangat puas dan terbantu dengan kegiatan yang di selenggarakan " Ya , Kami sebagai mahasiswa merasa sangat senang sekali dengan kegiatan pembuatan pupuk bokasi yang ibu dosen selenggarakan karena apa, selain untuk memenuhi tugas praktikum Mata Kuliah Ekologi Tanaman kami juga mendapat bekal ilmu pengetahuan tentang proses pembuatan pupuk bokashi ternyata relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. 

Foto : Proses Pembuatan pupuk bokashi oleh Mahasiswa Prodi Agroteknologi yang dibimbing langsung oleh Dosen Agustina Etin Nahas,SP.,M.Si

Adapun bahan baku yang digunakan dalam kegiatan pembuatan pupuk bokashi ini adalah 200 kg daun keladi,  100 kg daun kirinyuh, 500 kg kotoran sapi, 1 liter larutan dekomposer (EM4) dan 1 kg gula pasir. Potong atau rajang material organik menjadi potongan kecil, campurkan dengan kotoran sapi yang telah disiapkan, aduk hingga merata dengan sekop.  Encerkan larutan EM4, ambil 1 liter larutan campurkan dengan 200 liter air bersih dan 1 kg gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku sambil diaduk. Atur kelembaban hingga mencapai 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembaban, kepalkan campuran hingga bisa menggumpal tapi tidak sampai mengeluarkan air. Apabila kelembabannya kurang, tambahkan air secukupnya. Tutup rapat dengan terpal, diamkan hingga 7-14 hari. Perlu diingat, kontrol suhu fermentasi hingga maksimal 45 derajat Celsius, apabila melebihi suhu tersebut, aduk dengan sekop agar suhunya turun. Setelah 14 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung, Ungkap Etin.

Dalam kesempatan tersebut juga, Agustina Etin Nahas selaku dosen pendamping menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa yang turut hadir dalam kegiatan praktikum pembuatan pupuk bokashi ini

Dirinya berharap dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan mahasiswa bisa membuat pupuk bokashi dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan limbah dapur atau sisa makanan. Bokashi dari hasil daur ulang sampah bisa digunakan untuk memupuk tanaman pekarangan. Penggunaannya sama dengan penggunaan pupuk organik yang dijual di pasaran. Selain itu  membuat bokashi sangat mudah, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo 7-14 hari sejak dibuat.Tutup Etin