Foto: Indramayu kalikit moli,SH |
Oleh Indramayu kalikit moli,SH
Menuju Pemilu 2024: Pentingnya Representasi Generasi Muda dalam Menjawab Tantangan di Tengah Arus Disrupsi.
Generasi muda selalu identik dengan pelopor munculnya segala inovasi akan teknologi yang dengan kecakapannya mampu mentransformasikan suatu zaman.
Generasi muda pula menjadi generasi yang adaptif akan perkembangan akan modernitas zaman yang semakin pesat di tengah arus disrupsi. Tentunya dalam hal ini generasi muda menjadi sebuah agen yang memilki peran yang begitu krusial dalam penentuan nasib bangsa dan negara di tengah arus disrupsi tersebut.
Representasi politik generasi muda sangat penting dalam penentuan sebuah kebijakan yang lebih terbaharukan dan mengakomodasi kepentingan generasi muda. Tingginya tingkat partisipasi pemilih muda yang berkisar 60% pada pemilu 2024 dan proporsi jumlah penduduk yang lebih dominan menjadi sebuah keharusan lagi dalam menciptakan representasi yang ideal bagi anak muda di parlemen.
Bagaimana cara mewujudkan hal tersebut? Langkah yang harus dilakukan ialah menciptakan partisipasi politik yang tinggi bagi para generasi muda dan dalam mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan kesadaran akan politik yang tinggi bagi generasi muda.
Sebuah tantangan besar yang dihadapi negara-negara dunia dewasa ini ialah derasnya arus disrupsi yang membawa kepada merebaknya inovasi-inovasi akan kemajuan teknologi yang sangat signifikan. Generasi muda selalu identik dengan pelopor munculnya segala inovasi akan teknologi yang dengan kecakapannya mampu mentransformasikan suatu zaman.
Julukan sebagai agent of change menjadi suatu hal yang nyata dan melekat dalam diri generasi muda. Generasi muda menjadi generasi yang adaptif akan perkembangan akan modernitas zaman yang semakin pesat di tengah arus disrupsi. Tentunya dalam hal ini generasi muda menjadi sebuah agen yang memilki peran yang begitu krusial dalam penentuan nasib bangsa dan negara di tengah arus disrupsi tersebut. Hal ini menjadi penentu apakah negara yang saat ini berada di bawah kendali generasi-generasi yang telah lampau masih tetap mampu untuk eksis dalam menghadapi tantangan tersebut. Dengan ini maka generasi muda perannya sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut.
Lantas dengan apa generasi muda dapat turut andil menjadi aktor penggerak negara? Maka jawabannya ialah lewat partisipasi dan representasi politik anak muda dengan kiprahnya dalam sistem perpolitikan negara. Maka dengan ini peran generasi muda dapat mampu lebih proaktif dalam menentukan ke mana arah negara ini akan dibawa dalam menghadapi arus disrupsi ini.
Bila berbicara tentang generasi muda maka yang dapat kita pahami ialah eksistensi Generasi Milenial dan Generasi Z yang berperan sebagai pengendali arus zaman.
Generasi Milenial merupakan generasi yang lahir pada rentang tahun 1981-1996 dan Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1997-2012 (Rosariana, 2021).
Generasi inilah yang juga menjadi aktor dalam terjadinya gelombang arus disrupsi. Generasi ini pula yang mampu beradaptasi dengan arus pesatnya perkembangan teknologi dan mampu memanfaatkannya dengan baik.
Kehadiran arus disrupsi dalam peradaban manusia dapat dipahami sebagai sebuah perubahan yang terjadi akibat pemanfaatan teknologi yang begitu masif dalam berbagai sektor sehingga dapat mengubah suatu pola lama menjadi pola yang lebih baru dan berbeda (Deloitte, 2017). Disrupsi sendiri memiliki potensi pada berubahnya status quo yang sudah berlangsung dalam sebuah pola peradaban yang ada.
Hal ini tidak hanya berimplikasi pada penggunaan teknologi secara konvensional semata melainkan pada ranah-ranah lain dalam peradaban manusia. Seperti ranah sosial dan politik, kebudayaan, pendidikan, dan masih banyak hal lainnya. Dalam essaii ni tema yang dibawakan akan berfokus pada ranah politik sebagai suatu sendi peradaban yang tidak akan pernah usang oleh zaman.