Notification

×

Iklan

Iklan

Peduli Sesama, Kemenag Sarai Gelar Bakti Sosial

Rabu, 01 November 2023 | November 01, 2023 WIB Last Updated 2023-11-01T05:45:17Z
Foto : Penyerahan Bingkisan Oleh Kepala Kemenag Sabu Raijua
















Sarainews.Com-Sabu Raijua,- Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) melalui Penyuluh Agama Kristen Sarai menggelar Bakti sosial dalam bentuk diakonia bagi Janda, Duda dan Anak Yatim Piatu, sebagai wujud kepeduilan terhadap sesama.



Baksos tersebut berfokus di Jemaat GMIT Sion Materae, Klasis Sabu Barat Raijua, seusai Ibadah Raya HUT Reformasi Kristsen ke 506 dan HUT  GMIT ke 76 ,Selasa 31 Oktober 2023.



Ibadah perayaan tersebut sendiri berlangsung di luar ruangan  sebagaimana dikenal Jemat GMIT dengan Istilah Gereja Padang, Adapun jumlah penerima bantuan tersebut berjumlah 25 orang yang berofokus di Jemaat Materae berjumlah 21 orang, Warga Desa Depe berjumlah 2 orang dan Warga Desa Raedewa  berjumlah  1 orang dan di Desa Menia 1 orang.



Pdt. Erminatin Nomeni-Tanaem, S.Th, melalui khotbanya yang bertema Roh Kudus Meneguhkan dan memimpin gereja menjadi berkat bagi semesta menghimbau agar seluruh jemaat dapat memelihara kehidupan persekutuan.



Adapun Kepala Kantor Kementerian  Agama Sabu Raijua, Alex Laulang di dampingi oleh kepala seksi urusan agama kristen  Soni Aluman dan Plt. Kasie urusan agama kristen Beni Mone, melalui sambutanya menghimbau agar seluruh jemaat menerapkan moderasi beragama.



Selain itu Alex juga menghimbau pihak pemuka agama untuk memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama tentang Ceramah Keagamaan.

”Kiranya Edaran Terbaru Kementrian Agama Nomor 9 tahun 2023 tetang Cerama Keagamaan, kami sangat mengharakan peran gereja agar gereja dapat menindak lanjuti pedoman cerama agama yang mana harus bersifat mendidik, mecerahkan dan kontruktif serta menambah keimanan dapat diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik,” Ucap Alex.


Untuk diketahui selain memberikan bantuan kepada Warga Jemaat GMIT, Kemenag Sarai juga memberikan bantuan kepada keluarga penganut kepercayaan lokal (Jingitiu).