Notification

×

Iklan

Iklan

PS Agroteknologi, Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana dan Petani Kembali Lakukan PKM Introduksi Teknologi Irigasi Tetes Pada Budidaya Cabai Bagi Masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen

Rabu, 26 Juni 2024 | Juni 26, 2024 WIB Last Updated 2024-06-27T00:13:48Z



Foto Bersama : Tim Dosen, Mahasiswa PS Agroteknologi, Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana dan Petani Terlibat dalam PKM Introduksi Teknologi Irigasi Tetes Pada Budidaya Cabai Bagi Masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen,  pada Sabtu, 22 Juni 2024 lalu. 


Sarainews-Kab Kupang,- Tim Dosen, Mahasiswa PS Agroteknologi, Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana dan Petani kembali lakukan kegiatan  PKM Introduksi Teknologi Irigasi Tetes Pada Budidaya Cabai Bagi Masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen,  pada Sabtu, 22 Juni 2024 lalu.



PKM ini dilakukan dengan target bagi masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen. Kegiatan tersebut dihadiri secara langsung oleh sejumlah anggota Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen dan Tim PKM Dosen yang beranggotakan 6 orang: Dr. Ir. Mayavira V. Hahuly, MCP; Prof. Agnes V. Simamora, MCP, Ph.D; Agustina Etin Nahas, SP, M.Si;  Petronella S. Nenotek, SP., M.Si, Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D dan Prof. Dr. Ir. I Nyoman W. Mahayasa, MP serta melibatkan Alumi Prodi Agroteknologi (Saptarina Selfina Su, SP.) dan beberapa Mahasiswa PS  Agroteknologi (Viktorianus Jehaut;  Janwar Armando Nubatonis; Dwiseven Febiola Oni Bili; Rena Rivenza Kase; dan Yohanista Lista).



Kegiatan PKM ini dibuka secara langsung oleh  Dr. Ir. Mayavira V. hahuly, MCP, selaku ketua pelaksana PKM. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Kegiatan PKM ini tema umumnya adalah  “PKM Introduksi Teknologi Irigasi Tetes Pada Budidaya Cabai Bagi Masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen”. Tujuan yang ingin dicapai dalam Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan teknologi irigasi tetes bagi masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen.  



Ia juga menyampaikan bahwa target dan luaran dari kegiatan PKM ini, adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani tentang teknik perakitan instalasi irigasi tetes dan pengendalian lalat buah secara ramah lingkungan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi cabai.  Metode yang dilaksanakan untuk merealisasikan PKM ini, yaitu dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu: 1) penyuluhan dan pelatihan, metode ini dilakukan dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku petani; 2) adopsi dan introduksi teknologi,  dilakukan melalui demplot dan percobaan di lapang; dan  3 ) pemberdayaan anggota kelompok tani melalui pendampingan dan evaluasi tim pelaksana, Ungkap Maya.



Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan serta praktek secara langsung mengenai perakitan irigasi tetes dan instalasinya pada budidaya cabai dan pembuatan perangkap lalat buah dari botol plastik menggunakan methyl eugenol. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi : 1) Budidaya cabai (Mayavira V. hahuly); 2) Pengelolaan hama secara ramah lingkungan  (Agnes V. Simamora) dan 3) Manfaat irigasi tetes, potensi dan kendalanya dalam budidaya cabai  (Agustina Etin Nahas).



Foto Kegiatan Demplot PKM : Perakitan Irigasi Tetes dan Instalasinya pada Budidaya Cabai : 
a. Selang Air; b. Pemasangan Selang Air Menuju ke Lahan Cabai; c. Pemotongan Pipa Air; d. Pemasangan Mulsa Plastik; e. Pembuatan Lubang Tanam; dan d. Perakitan Instalasi Irigasi Tetes 


Selanjutnya Agustina Etin Nahas, menjelaskan manfaat irigasi tetes.  Menurut Etin, irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang bertujuan untuk memanfaatkan ketersediaan air yang sangat terbatas secara efisien. Teknologi ini cocok diterapkan pada lahan kering dengan topografi relatif landai. Manfaat irigasi tetes ini, adalah: menyediakan air selama musim kemarau; mengurangi penggunaan tenaga kerja bila dibandingkan dengan penyiraman individu pertanaman menggunakan gayung atau selang; menyalurkan air ke tempat yang diinginkan; dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, memelihara tanah agar tetap lembab pada daerah perakaran; dan mengusahakan tanah tempat media tumbuh tanaman selalu basah terairi tetesan air dan cukup untuk mengairi tanaman. Dalam sistem irigasi tetes, kehilangan air melalui proses evaporasi serta air yang terbuang akibat kelebihan penyiraman dapat diminimalisir, Ungkap Etin.


Foto: Narasumber (Agustina Etin Nahas) sedang Menjelaskan Manfaat Irigasi Tetes kepada Anggota Kelompok Tani Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen sambil Memasang Mulsa Plastik

Sambil berdiskusi dengan petani, kegiatan selanjutnya adalah pembuatan perangkap lalat buah dari botol plastik menggunakan methyl eugenol, yang ramah lingkungan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi cabai, yang dipandu oleh mahasiswa Prodi Agroteknologi, Faperta Undana (Viktorianus Jehaut, dkk.). Berikut cara membuat perangkat lalat buah dari botol plastik menggunakan methyl eugenol. 

Foto Kegiatan Demplot PKM : Pembuatan Perangkap Lalat Buah dari Botol Plastik Menggunakan Methyl Eugenol, yang Ramah Lingkungan : a. Pembuatan Perangkap ; b. Memasukkan Kapas dan Air di Dalam Perangkap, Supaya Lalat Buah yang Terperangkap tidak Bisa keluar dari Perangkap Lagi; c. Diskusi dengan Petani; d. Memasukkan methyl eugenol 1-4 Tetes di Kapas; e. Perangkap yang Sudah Siap untuk Dipasang di lahan Cabai; dan f. Pemasangan Perangkap di Lahan Cabai

Dalam kesempatan tersebut, Saptarina Selfina Sula, SP. (Alumni Prodi Agroteknologi) yang mengkoordinir dalam kegiatan PKM ini, menyampaikan terima kasih kepada Tim Dosen, Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana yang sudah menggelar kegiatan “PKM Introduksi Teknologi Irigasi Tetes Pada Budidaya Cabai Bagi Masyarakat Kelompok Tani Sonaf Honis Bonen”, dengan baik dan lancar dari awal, pertengahan sampai akhir kegiatan. Ia berharap melalui kegiatan PKM ini, dapat mendukung program pelayanan jemaat Sonaf Honis Bonen kedepannya. Mari kita berkerja sama/bermitra, serta bergandengan tangan dan tetap semangat untuk menerima inovasi-inovasi baru yang lainnya pada periode yang akan datang, Ungkap Rina.